Kabupaten Karawang disamping sebagai lumbung padi Jawa Barat juga merupakan salah satu daerah yang dapat memberikan kontribusi kebutuhan beras Nasional setiap tahunnya mencapai 799.128 ton/tahun.
Industri di Kabupaten Karawang dikembangkan di lahan seluas 13.718 Ha atau 7,85% dari luas Kabupaten Karawang, terdiri atas :
Sampai saat ini pengembangan kegiatan industri di Kabupaten Karawang dialokasikan di bagian selatan, tepatnya di Kecamatan Klari, Cikampek, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Purwasari, Karawang, Jatisari, Pangkalan dan Cikampek.
Walaupun begitu tidak semuanya berkembang, terutama yang diperuntukan untuk Kawasan Industri terpadu di Kecamatan Telukjambe Barat seluas kurang lebih 743 Ha, sedangkan 2.400 Ha fungsinya sudah dikembalikan pada semula sebagai lahan Perhutani.
Kegiatan industri yang relatif berkembang diantaranya Kota Industri di bagian timur (Kota Bukit Indah City) Kecamatan Cikampek,
Kawasan Industri (Kecamatan Telukjambe Timur dan Pangkalan), Zona Industri (Kecamatan Telukjambe Timur, Klari, Cikampek dan
Karawang)
Secara umum potensi bahan galian unggulan di Kabupaten Karawang yang layak untuk dikembangkan lebih lanjut adalah Batu Gamping, Batu Andesit dan Sirtu. Hal ini didasarkan atas nilai ekonomis dan besaran potensi bahan galian tersebut.
Sektor pariwisata di Kabupaten Karawang sangat potensial. Namun potensi tersebut masih perlu perhatian khusus. Hal tersebut disebabkan sektor pariwisata belum memberi kontribusi yang signifikan terhadap sektor perekonomian daerah.
Memperhatikan letak geografis Kabupaten Karawang dapat disimpulkan bahwa terdapat beragam objek wisata di Karawang.
Keberagaman objek wisata tersebut terbagi menjadi enam karakter wisata, yaitu :
(1) pegunungan; (2) bahari; (3) sejarah (heritage); (4) religi; (5) purbakala; dan (6) buatan.